TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
A.
Tujuan
Pendidikan Islam
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu tujuan pendidikan
Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
yang melaksanakan pendidikan Islam.
Tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi keberhasilan
sasaran yang diinginkan, arah atau pedoman yang harus ditempuh, tahapan sasaran
serta sifat dan mutu kegiatan yang dilakukan. Karena itu kegiatan yang tanpa
disertai tujuan sasarannya akan kabur, akibatnya program dan kegiatannya
sendiri akan menjadi acak-acakan.
Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan yaitu
tujuan sementara dan tujuan akhir.
a. Tujuan
Sementara
Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam
yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan sementara disini yaitu, tercapainya
berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis,
pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, keagamaan, kedewasaan jasmani-rohani dan
sebagainya.
Kedewasaan rohaniah tercapai apabila orang telah mencapai
kedewasaan jasmaniah. Di dalam Islam disebutkan bahwa seseorang telah mencapai
dwasa jasmaniah apabila ia telah balig dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1) Laki-laki
berumur 15 tahun, perempuan berumur 9 tahun.
2) Bermimpi.
3) Mengeluarkan
haid bagi perempuan.
Sedangkan kedewasaan rohaniah, bukanlah merupakan sesuatu
yang statis, melainkan merupakan suatu proses. Oleh karena itu sangat sukarlah
ditentukan kapan seseorang yang telah mencapai dewasa rohaniah dalam arti kata
yang sesungguh-sungguhnya. Ukuran-ukuran mengenai hal inipun bersifat teoritis
dan juga merupakan ukuran gradual saja (lebih atau kurang). Seseorang
dinyatakan telah mencapai dewasa rohaniah apabila ia telah dapat memilih
sendiri, memutuskan sendiri dan bertanggung jawab sendiri sesuai dengan
nilai-nilai yang dianutnya. Dengan demikian maka mencapai kedewasaan ini hanya
merupakan tujuan sementara untuk menuju kepada tujuan akhir.
b. Tujuan
Akhir
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam yaitu terwujudnya
kepribadian muslim. Sedangkan kepribadian muslim di sini adalah kepribadian
yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran islam.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba aspek-aspek kepribadian itu
dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu :
1) Aspek-aspek
kejasmaniahan; meliputi tingkah laku luar yang mudah Nampak dan ketahuan dari
luar, misalnya: cara-cara berbuat , cara-cara berbicara dan sebagainya.
2) Aspek-aspek
kejiwaan; meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan
dari luar, misalnya: cara-cara berfikir, sikap (berupa pendirian atau pandangan
seseorang dalam menghadapi seseorang atau sesuatu hal) dan minat.
3) Aspek-aspek
kerohanian yang luhur; meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu
filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi system nilai-nilai yang telah
meresap di dalam kepribadian itu, yang telah menjadi bagian dan mendarah daging
dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan member corak seluruh kepribadian
individu itu. Bagi orang yang beragama, aspek-aspek inilah yang menuntutnya ke
arah kebahagiaan, bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Aspek-aspek
inilah member kualitas kepribadian keseluruhan.
Ringkasannya yang dimaksud dengan kepribadian muslim ialah
kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah laku luarnya,
kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan
pengabdian kepada Tuhan dan penyerahan diri kepada-Nya.
B.
Tujuan
Pendidikan Menurut Islam
Tim Penyusun Buku Ilmu Pendidika Islam mengemukakan bahwa
tujuan pendidikan Islam ada 4 macam yaitu :
1. Tujuan
Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan , baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya.
Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku,
penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada tingkat umur,
kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk Insan kami
dengan pola takwa keppada Allah harus dapat tergambar dalam pribadi seseorang
yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai
dengan tingkah-tingkah tersebut.
Tujuan umum pendidikan Islam harus sejajar dengan pandangan
Islam pada manusia yaitu makhluk Allah yang mulia yang dengan akalnya,
perasaannya, ilmunya, kebudayaannya, pantas menjadi khalifah Allah di bumi.
Tentu saja bobot dan ukurannya disesuaikan dengan situasi dan kondisinya, yaitu
makhluk yang mulia ukuran anak-anak, ukuran orang dewasa, ukuran pimpinan
kelompok kecil, ukuran pimpinan masyarakat, Negara dan seterusnya. Tujuan umum
ini meliputipengertian, pemahaman, penghayatan dan keterampilan berbuat. Ini
harus menempati institusi dan tingkat pendidikan Islam. Karena itu ada tujuan
umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah lanjutan, perguruan tinggi dan
ada juga tujuan umum untuk sekolah umum, sekolah kejuruan lembaga-lembaga
pendidikan khusus, dan sebagainya.
Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan
tujuan pendidikan nasional Negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan
serta hanya dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum ini hanya dapat dicapai setelah
melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan
akan kebenarannya. Tahapan dalam mencapai tujuan itu pada pendidikan formal
(sekolah / madrasah), dirumuskan dalam bentuk tujuan kurikuler yang selanjutnya
dikembangkan dalam tujuan instruksional.
2. Tujuan
Akhir
Pendidikan ini berlangsung selama hidup, maka tujuan
akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan yang
berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun,
bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan
dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu
berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan
mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Orang yang sudah takwa
dalam bentuk Insan Kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka
pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak
luntur dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam
pendidikan formal.
3. Tujuan
Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan intruksional
yang dikembangkan menjadi Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan Intruksional
Khusus (TIU dan TIK) dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak
berbeda.
Pada tujuan sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa
sudah kelihatan meskipun dalam ukuran beberapa cirri pokok sudah kelihatan pada
pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan suatu
lingkaran kecil. Semakin tinggi tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut
semakin besr. Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan, bentuk
lingkarannya sudah harus kelihatan. Bentuk lingkaran inilah yang menggambarkan
Insan Kamil iu. Di sinilah barang kali perbedaan yang mendasar bentuk tujuan
pendidikan Islam dibandingkan dengan tujuan pendidikan yang blainnya. Karena
itulah maka setiap lembaga pendidikan Islam harus dapat merumuskan tujuannya
sesuai dengan tingkatan dan jenis pendidikannya. Ini berarti bahwa tujuan
Pendidikan Islam (MI) beda dengan MTs,
berbeda dengan MA, berbeda dengan tujuan pendidikan di SD, SMP, SMA, Universitas
dan lain-lain. Meskiopun demikian polanya sama, yaitu takwa dan bentuknya sama
yaitu Insann Kamil, dan yang berbeda hanyalah bobot dan mutunya saja.
4. Tujuan
Operasional
Tujuan operasional adalah tujuan praktis yanga akan di capai
dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan
dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai
tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan
perasional ini disebut juga tujuan intruksional yang selanjutnta dikembangkan
menjadi Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan Intruksional Khusus (TIU dan TIK).
Tujuan Intruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam
unit kegiatan pengajaran.
Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak
didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu, sifat operasionalnya lebih
ditonjolkan dari sifat penghyatan dan kepribadian. Misalnya pada masa permulaan
yang penting ialah anak didik mampu terampil berbuat baik perbuatan itu
perbuatan lidah (ucapan) ataupun pebuatan anggota badan lainnya. Kemampuan dan
keterampilan Insan Kamil dalam ukuran anak, yang menuju pada Insan Kamil yang
semakin sempurna (meningkat). Anak harus terampil melakukan ibadah
(sekurang-kurangnya ibadah wajib), meskipun belum memahami dan menghayati
ibadah itu.
Drs. Burlian Somad mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam
itu ialah membentuk individu menjadi bercorak diri berderajat tinggi menurut
ukuran Allah. Lebih lanjut beliau menyatakan tujuan pendidikan Islam itu harus
sama dan sebangun dengan tujuan hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar