halaman

Kamis, 19 November 2015

MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM



TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A.    Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu tujuan pendidikan Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.
Tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi keberhasilan sasaran yang diinginkan, arah atau pedoman yang harus ditempuh, tahapan sasaran serta sifat dan mutu kegiatan yang dilakukan. Karena itu kegiatan yang tanpa disertai tujuan sasarannya akan kabur, akibatnya program dan kegiatannya sendiri akan menjadi acak-acakan.
Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir.
a.       Tujuan Sementara
Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan sementara disini yaitu, tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, keagamaan, kedewasaan jasmani-rohani dan sebagainya.
Kedewasaan rohaniah tercapai apabila orang telah mencapai kedewasaan jasmaniah. Di dalam Islam disebutkan bahwa seseorang telah mencapai dwasa jasmaniah apabila ia telah balig dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1)      Laki-laki berumur 15 tahun, perempuan berumur 9 tahun.
2)      Bermimpi.
3)      Mengeluarkan haid bagi perempuan.
Sedangkan kedewasaan rohaniah, bukanlah merupakan sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses. Oleh karena itu sangat sukarlah ditentukan kapan seseorang yang telah mencapai dewasa rohaniah dalam arti kata yang sesungguh-sungguhnya. Ukuran-ukuran mengenai hal inipun bersifat teoritis dan juga merupakan ukuran gradual saja (lebih atau kurang). Seseorang dinyatakan telah mencapai dewasa rohaniah apabila ia telah dapat memilih sendiri, memutuskan sendiri dan bertanggung jawab sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Dengan demikian maka mencapai kedewasaan ini hanya merupakan tujuan sementara untuk menuju kepada tujuan akhir.
b.      Tujuan Akhir
Adapun tujuan akhir pendidikan Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim. Sedangkan kepribadian muslim di sini adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran islam.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba aspek-aspek kepribadian itu dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu :
1)      Aspek-aspek kejasmaniahan; meliputi tingkah laku luar yang mudah Nampak dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-cara berbuat , cara-cara berbicara dan sebagainya.
2)      Aspek-aspek kejiwaan; meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-cara berfikir, sikap (berupa pendirian atau pandangan seseorang dalam menghadapi seseorang atau sesuatu hal) dan minat.
3)      Aspek-aspek kerohanian yang luhur; meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi system nilai-nilai yang telah meresap di dalam kepribadian itu, yang telah menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan member corak seluruh kepribadian individu itu. Bagi orang yang beragama, aspek-aspek inilah yang menuntutnya ke arah kebahagiaan, bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Aspek-aspek inilah member kualitas kepribadian keseluruhan.
Ringkasannya yang dimaksud dengan kepribadian muslim ialah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni baik tingkah laku luarnya, kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan dan penyerahan diri kepada-Nya.







B.     Tujuan Pendidikan Menurut Islam
Tim Penyusun Buku Ilmu Pendidika Islam mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam ada 4 macam yaitu :
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan , baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk Insan kami dengan pola takwa keppada Allah harus dapat tergambar dalam pribadi seseorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut.
Tujuan umum pendidikan Islam harus sejajar dengan pandangan Islam pada manusia yaitu makhluk Allah yang mulia yang dengan akalnya, perasaannya, ilmunya, kebudayaannya, pantas menjadi khalifah Allah di bumi. Tentu saja bobot dan ukurannya disesuaikan dengan situasi dan kondisinya, yaitu makhluk yang mulia ukuran anak-anak, ukuran orang dewasa, ukuran pimpinan kelompok kecil, ukuran pimpinan masyarakat, Negara dan seterusnya. Tujuan umum ini meliputipengertian, pemahaman, penghayatan dan keterampilan berbuat. Ini harus menempati institusi dan tingkat pendidikan Islam. Karena itu ada tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah lanjutan, perguruan tinggi dan ada juga tujuan umum untuk sekolah umum, sekolah kejuruan lembaga-lembaga pendidikan khusus, dan sebagainya.
Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional Negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan serta hanya dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan umum ini hanya dapat dicapai setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya. Tahapan dalam mencapai tujuan itu pada pendidikan formal (sekolah / madrasah), dirumuskan dalam bentuk tujuan kurikuler yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan instruksional.
2.      Tujuan Akhir
Pendidikan ini berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Orang yang sudah takwa dalam bentuk Insan Kamil, masih perlu mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam pendidikan formal.
3.      Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan intruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan Intruksional Khusus (TIU dan TIK) dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak berbeda.
Pada tujuan sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran beberapa cirri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam seolah-olah merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin tinggi tingkatan pendidikannya, lingkaran tersebut semakin besr. Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan, bentuk lingkarannya sudah harus kelihatan. Bentuk lingkaran inilah yang menggambarkan Insan Kamil iu. Di sinilah barang kali perbedaan yang mendasar bentuk tujuan pendidikan Islam dibandingkan dengan tujuan pendidikan yang blainnya. Karena itulah maka setiap lembaga pendidikan Islam harus dapat merumuskan tujuannya sesuai dengan tingkatan dan jenis pendidikannya. Ini berarti bahwa tujuan Pendidikan Islam  (MI) beda dengan MTs, berbeda dengan MA, berbeda dengan tujuan pendidikan di SD, SMP, SMA, Universitas dan lain-lain. Meskiopun demikian polanya sama, yaitu takwa dan bentuknya sama yaitu Insann Kamil, dan yang berbeda hanyalah bobot dan mutunya saja.
4.      Tujuan Operasional
Tujuan operasional adalah tujuan praktis yanga akan di capai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan perasional ini disebut juga tujuan intruksional yang selanjutnta dikembangkan menjadi Tujuan Intruksional Umum dan Tujuan Intruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan Intruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran.
Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu, sifat operasionalnya lebih ditonjolkan dari sifat penghyatan dan kepribadian. Misalnya pada masa permulaan yang penting ialah anak didik mampu terampil berbuat baik perbuatan itu perbuatan lidah (ucapan) ataupun pebuatan anggota badan lainnya. Kemampuan dan keterampilan Insan Kamil dalam ukuran anak, yang menuju pada Insan Kamil yang semakin sempurna (meningkat). Anak harus terampil melakukan ibadah (sekurang-kurangnya ibadah wajib), meskipun belum memahami dan menghayati ibadah itu.
Drs. Burlian Somad mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam itu ialah membentuk individu menjadi bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah. Lebih lanjut beliau menyatakan tujuan pendidikan Islam itu harus sama dan sebangun dengan tujuan hidup manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar