KARAKTERISTIK
PERUBAHAN HASIL BELAJAR
A. Pengertian psikologi belajar
Psikologi
belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari dua kata, yaitu psikologi dan
belajar. Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche yang artinya jiwa
dan logos yang artinya ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu
tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Dalam
perkembangannya, karena kontak dengan berbagai disiplin ilmu, maka lahirlah
bermacam-macam definisi psikologi yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Seperti :
1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan
mental (the science of mental life).
2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran
(the science of mind).
3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah
laku (the science of behavior).
Menurut Crow and
Crow (psikologi belajar, Drs. Syaiful Bahri Djamarah, 2008), psychology is the
study of human behavior and human relationship. Jadi, yang dipelajari oleh
psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia
sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun yang bukan
manusia seperti hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Sedangkan
belajar itu sendiri secara sederhana dapat diberi definisi sebagai aktifitas
yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa
yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di
sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju ke
perkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsure cipta
(kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).
Perkembangan
dalam arti belajar disini dipahami sebagai “perubahan” yang relatif permanen pada aspek psikologis. Individu yang
berubah karena gila, mabuk, atau cedera fisik bukanlah termasuk kategori
belajar, walaupun mempengaruhi jiwanya untuk sementara.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi belajar adalah sebuah disiplin
psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas
bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
B. Karakteristik perubahan hasil belajar
Setiap perilaku
belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik
perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain Psikologi
Pendidikan oleh Surya (1982), dalam Psikologi Belajar oleh Muhibbin Syah
(2003), disebut juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri
perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku balajar yang terpenting
adalah :
1) Perubahan itu intensional
Perubahan yang
terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya
perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan
dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan
tertentu, keterampilan dan seterusnya. Sehubungan dengan itu, perubahan yang
diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk dalam karakteristik belajar,
karena individu yang bersangkutan tidak menyadari atau tidak menghendaki
keberadaannya.
Di samping
perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan
pada tercapainya perubahan tersebut. Jadi, jika seorang siswa belajar bahasa
inggris umpamanya, maka sebelumnya ia telah menetapkan taraf kemahiran yang
disesuaikan dengan tujuan pemakaiannya. Penetapan ini misalnya, apakah bahasa
asing tersebut akan ia gunakan untuk keperluan studi ke luar negeri ataukah
untuk sekedar bisa membaca teks-teks atau literatur berbahasa inggris.
Namun demikian,
perlu pula dicatat bahwa kesengajaan belajar itu, menurut Anderson (1990) dalam
psikologi belajar oleh Muhibbin Syah (2003) tidak penting, yang penting cara
mengelola informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Di
samping itu, kenyataan sehari-hari juga menunjukan bahwa tidak semua kecakapan
yang kita peroleh merupakan hasil kesengajaan belajar yang kita sadari.
Sebagai contoh,
kebiasaan bersopan santun di meja makan dan bertegur sapa dengan orang lain
seperti guru dan orang-orang di sekitar kita tanpa disengaja dan disadari.
Begitu juga beberapa kecakapan tertentu yang kita peroleh dari pengalaman dan
praktek sehari-hari, belum tentu kita pelajari dengan sengaja. Dengan demikian,
dapat kita pastikan bahwa perubahan intensional tersebut bukan “harga mati”
yang harus dibayar oleh anda dan siswa.
2) Perubahan itu positif dan aktif
Perubahan yang
terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik,
bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan
tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru
(seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang
telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan
sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak
setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3) Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan itu
efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat
efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh,
makna, dan manfaat tetentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses
belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa
perubahan tersebut relatif
menetap dan setiap saat apabila dibutukan, perubahan tersebut dapat
direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan member
manfaat yang luas misalnya ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Selain
itu,perubahan yang efektif dan fungsional bisanya bersifat dinamis dan
mendorong timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai contoh, Sjika
seorang siswa belajar menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan
kalimat dalam bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lainya seperti
membuat catatan, mengarang surat, dan bahkan menyusun karya sastra atau karya
ilmiah.
Sedangkan dalam
buku psikologi belajar yang ditulis oleh Drs. Syaiful Bahri Djamarah (2008),
bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah :
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti
individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,
kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku
individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak
termasuk kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2) Perubahan dalam belajar bersifat
fungsional
Sebagai hasil
belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus
dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna agi kehidupan ataupun proses belajarberikutnya.
Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari
tidak menulis menjadi dapat menulis.
Perubahan itu
berlangsung terus menerus hingga kecakapanmenulisnya menjadi lebih baik dan
sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur. Disamping itu dengan kecakapan menulis
yang telah dimilikinya ia dapatmemperoleh kecakapan-kecakapan lain. Misalnya,
dapat menulis surat,menyalin catatan-catatan,mengerjakan soal-soal, dan
sebagainya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif
dan aktif
Dalam perubahan
belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memeperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,makin banyak usaha
belajaritu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itutidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.Misalnya,perubahan tingkah
laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya kerena dorongan
dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang
bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja,
seperti berkeringat, keluar air mata,
menangis dan yang lainnya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan
dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena peruses belajar yang
bersifat menetap atau permanen. Dan dapat berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak
dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus
dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dilatih.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau
terarah
Bahwa perubahan
tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar
terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya
seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin
dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah
pada tingkah laku yang telah ditetapkanya.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
laku
Perubahan yang
diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia
akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah
belajar naik sepedah, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam
keterampilan naik sepeda itu. Akan tetepi, ia telah mengalami
perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda,
pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda,
cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebisaan membersihkan sepeda,
dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu dengan yang lainnya saling
berhubungan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap perilaku
belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Menurut para
ahli, antara lain Surya dalam Psikologi Pendidikan (1982), dalam Psikologi
Belajar oleh Muhibbin Syah (2003) menyebutkan bahwa karakteristik perubahan
hasil belajar adalah: perubahan itu intensional, positif dan aktif, efektif dan
fungsional. Sedangkan menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dalam psikologi
belajar (2008), bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah: perubahan itu
terjadi secara sadar (intensional), fungsional, positif dan aktif, tidak
bersifat sementara, bertujuan atau terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah
laku. Jadi, karakteristik perubahan hasil belajar yang dikemukakan oleh para
ahli pada dasarnya tidak jauh berbeda.
B. Saran
Seseorang yang
melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh
perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu
dapat dikatakan telah belajar. Oleh karena itu, dengan makalah ini penulis
mengharapkan supaya pembaca dapat membedakan antara belajar dengan bukan
belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Syah, Muhibbin.
2003. Psikologi Belajar. Jakarta. Raja Brapindo Persada.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2008. Edisi 2 Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Www.giatbelajar.wordpress.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar